oleh

Ini Upaya Danny Pomanto Wujudkan Makassar Menuju Zero Kumuh

MAKASSAR, Terasnews.id – Kawasan kumuh menjadi masalah yang fokus ditangani oleh Pemerintah Kota Makassar. Olehnya itu, sebagai upaya mengentaskan kawasan kumuh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, melakukan pertemuan bersama Executive Committe RISE Program di sela melakukan kunjungannya ke Monash University dalam rangka memenuhi undangan Dekan Monash Art Design and Architecture (MADA).

Di pertemuan itu, ada beberapa Tim Executive Committe RISE Program yang ditemui. Di antaranya ada Profesor Tony Wong, Profesor Diego Ramirez, DR Brett Davis Program Manager Internasional RISE, Kerrie Burge Program Manager RISE Indonesia, Andrew Manajer Konstruksi Intervensi Infrastruktur.

“Pertemuan ini membahas terkait program Revitalisasi Pemukiman Kumuh dan Lingkungannya atau Revitalising Invormal Settlements and their Environments (RISE) ke depan dengan mengusulkan replikasi infrastuktur hijau tidak hanya pada 12 Lokasi di Makassar, tetapi juga akan dilakukan di kawasan-kawasan kumuh lainnya,” jelas Danny, Selasa (12/07).

Usulan ini kata orang nomor satu di Makassar, selanjutnya akan didukung oleh Kementerian Perdagangan dan Luar Negeri (DFAT) Australia dengan sharing pembiayaan dari daerah yang tentunya program ini akan terus berkembang hingga 5 tahun ke depan.

Sementara pendampingan dari Unhas akan diteruskan untuk memenuhi persyaratan sebuah kualiti kontrol pembangunan infrastruktur dan riset kolaborasi internasional yang kembali melibatkan universitas-universitas terbaik di dunia.

“Jika usulan ini diterima dan dilanjutkan maka penanganan kawasan kumuh di Kota Makassar akan dapat diselesaikan mendekati Zero Kumuh,” sambungnya.

Sementara Dr Eng Ihsan sebagai staf ahli bidang perencanaan kota menambahkan, pelaksanaan progra membutuhkan pendekatan partisipatif dengan melibatkan masyarakat dimulai dari proses perencanaannya, desain, konstruksi hingga pemeliharaan yang menjadi sebuah pendekatan utama dalam keberlanjutan pembangunan dan pemeliharaan di setiap kawasan-kawasan tersebut.

Program RISE akan semakin terinstitusionalkan menjadi sebuah program sendiri dan Kota Makassar menjadi kota yang pertama di dunia melakukan pembangunan infrastruktur hijau menggunakan kawasan-kawasan kumuhnya.

Untuk itu di pertengahan Agustus setelah ulang tahun kemerdekaan akan dilakukan seremoni ground breaking pembangunan infrastruktur hijau di kampung Untia sebagai representasi pembangunan pada lima kawasan pertama yaitu kampung Barombong, Tamalate, kampung Alla Alla Batua, kampung Gampangcaya Tallo, kampung Untia, kampung dan Bonelengga Bulorokeng.

Nantinya, cara ground breaking akan dihadiri perwakilan dari Kementerian Pembangunan dan Pembangunan Nasional, Kementerian PUPR, Kedubes Australia, DFAT, KIAT, ADB, Ramboll, Monash University Indonesia, Executive Committee Program RISE Monash University, dan beberapa tamu undangan lainnya.

Acara ini menjadi sebuah kado spesial Ulang Tahun Kemerdekaan ke 78 RI yang dimulai sebuah pendekatan baru dalam pencapaian nyata SDGs di Kota Makassar.

Apa yang menjadi keutamaan pada program rise? Tentunya menjadi sebuah pertanyaan tersendiri.

Sistem klaster penanganan sanitasi komunal pada kawasan kumuh yang menempatkan rawa buatan pada kawasan-kawasan tersebut.

Rawa buatan ini menjadi sebuah sistem alami dalam penyelesaian lingkungan sehingga tidak dibutuhkan lagi koneksi jaringan IPAL kota pada kawasan tersebut karena penanganan limbah grey water dan black water lingkungannya terselesaikan secara alami pada setiap klaster.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *