MAKASSAR, Terasnews.id – Dampak negatif pernikahan dini dibahas Ketua Tim Penggerak PKK Makassar, Indira Jusuf Ismail saat menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD).
“Salah satu program Pemerintah Kota Makassar yaitu Jagai Anak Ta’, merupakan salah satu program yang memberikan perhatian khusus bagi anak-anak, termasuk menghindarkannya dari pernikahan dini,” jelas Indira, Rabu (22/06).
Kata Indira, pernikahan dini dapat juga memberikan dampak, bukan hanya dari segi sosial ekonomi, tetapi juga kepada kesehatan dan pendidikan mereka. Sehingga selain dibutuhkan adanya data konkrit pemetaaan wilayah yang masih tinggi angka pernikahan dini, juga dapat dilakukan sosialisasi lebih berkelanjutan.
“Untuk itu TP PKK saat ini melalui data wisma sedang menghimpun data agar program terkait penurunan angka pernikahan dini dapat terpenuhi. Dari segi kesehatan, anak yang menikah di usia dini, secara fisik rahim mereka belum siap, demikian pula secara psikis,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Achi Soleman menambahkan, tingginya angka pernikahan dini, sebagian besar disebabkan karena adanya perilaku pergaulan berisiko sehingga diharap setiap elemen terkait saling dukung untuk menyukseskan program Jagai Anak ta.
“Dibutuhkan kerjasama oleh semua pihak, tokoh masyarakat, alim ulama, RT/RW setempat, shelter serta tentunya orang tua masing-masing, sehingga pergaulan beresiko dapat tertangani,” imbuhnya.
Komentar