oleh

Lurah dan Camat Diminta Serius Bekerja Bantu Tekan Stunting di Makassar

MAKASSAR, Terasnews.id – Ada tugas khusus diberikan kepada setiap kelurahan yang ada 15 kecamatan se-Kota Makassar. Lurah dan camat diminta untuk menyukseskan program penekanan stunting Pemerintah Kota Makassar.

Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Makassar saat hadir di Focus Group Discussion Manajemen Data dan Hasil Review Aksi Konvergensi Stunting Tahun 2022, mengatakan sistem manajemen data sangat diperlukan saat ini dengan mengingat pemerintah pusat menargetkan kasus stunting harus di bawah 14 persen pada tahun 2024, mendatang.

Oleh karenanya sinkronisasi data sangat diperlukan serta beberapa hal yang membutuhkan perhatian lebih di dalam penanganan stunting di Makassar.

“SK TPPS tingkat kelurahan sudah diterima diharapkan lurah sebagai ketua segera menjalankan tupoksinya sehingga dari awal bisa terbangun sinkronisasi data,” tegas Fatmawati di Swiss-Bell Hotel, Senin (21/11).

Menurutnya, peran di setiap kelurahan maupun kecamatan dapat membantu melakukan intervensi penanganan kasus stunting dan dukungan semua pihak sehingga stakeholder diminta dapat meningkatkan koordinasi untuk mendukung program nasional menuju zero stunting 2030.

“Kita kan ada tim terpadu yang dapat lebih memudahkan akurasi data. Saya turun awal-awal Puskesmas kasih data sampai 400 data stunting, makanya saya cek ulang. Dibutuhkan klasifikasi data mana gizi buruk, gizi kurang, dan mana yang betul-betul stunting,” jelasnya.

Ia berharap sinkronisasi data di Puskesmas hingga tingkat kelurahan bisa dimaksimalkan. Apalagi, Makassar merupakan daerah dengan angka stunting terendah dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.

“Kita sudah punya tim terpadu dan di dalamnya ada Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas PPKB. Makanya itu kita sudah mulai ada perbaikan,” ujar Fatmawati.

Meski begitu, Fatmawati mengaku optimistis Makassar bisa mencapai target nasional dalam penurunan angka stunting.

Apalagi, pemerintah kota telah mengalokasikan anggaran Rp 50 Juta dana kelurahan yang bersumber dari APBD 2023 di masing-masing kelurahan untuk fokus pada penanganan stunting.

“2024 target penurunan angka stunting, Kota Makassar harusnya bisa lebih cepat lagi karena permasalahan utama itu dipenganggaran, nah sementara kebijakan pemerintah kita itu luar biasa,” ucapnya.

Diketahui, kegiatan ini merupakan aksi enam dari delapan aksi integrasi konvergensi intervensi penurunan stunting di Kota Makassar.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *