oleh

Danny Pomanto Berencana untuk Menerapkan Sistem Drainase Seperti Ibu Kota AS

MAKASSAR, Terasnews.id – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengisi kunjungan kerjanya dengan keliling menyusuri ibu kota Amerika Serikat, Washington DC, Senin (25/07).

Danny panggilan akrab Wali Kota Makassar tidak sendiri. Ia bersama dengan Tim National Science Foundation (NSF) dan Department of State Amerika Sertikat.

Kunjungan yang dilakukan dalam rangka melihat sistem drainase yang diterapkan di kawasan pemukiman warga Washington DC.

NSF yang mendukung Danny membuat pertanian dalam lorong ini juga mendukung untuk menerapkan sistem drainase tertutup di kota Makassar khususnya di 5.000 Lorong Wisata dengan memberikan alat sensor data yang dapat mengukur tingkat kelembaban.

Hal ini sesuai dengan visi misi Danny-Fatma sebelumnya yakni untuk memperbaiki sistem alur jalannya air di Kota Makassar.

“Kami meninjau bagaimana mereka mengelola air tanpa melawan alam. Aliran-aliran air itu dia pakai biotek reservoir alamiah yakni bebatuan dan dibantu teknologi yang dapat menampung air hujan yang kemudian menjadi air tanah. Mereka benar-benar memperhatikan pengelolaan air bersih dan air kotor baik aliran dari rumah tangga hingga air yang turun dari atas,” jelasnya.

Danny pun optimis agar sistem tersebut dilakukan di Kota Makassar. Langkah awal yang dilakukan adalah mendeteksi penanganan serapan jalur air dengan membuatkan celah untuk menghindari aliran lumpur yang dapat menghambat saluran air.

Tak hanya itu, edukasi ke warga menjadi salah satu poin penting untuk mewujudkan hal tersebut. Dengan sistem manajemennya tersebut dapat mendukung kejernihan air yang masuk ke dalam penyimpanan atau penampungan air.

Satu hal yang bisa diterapkan di Makassar adalah menghindari masyarakat tidak membuang sampah sembarangan terutama sampah plastik yang banyak membuat dan menyumbat saluran got tersumbat sehingga sering memicu banjir.

“Nanti kami pulang dan mulai uji coba di Makassar. Saya melihat partisipasi dan kesadaran masyarakatnya bagus sekali di sini. Tidak adanya limbah plastik dan limbah rumah tangga lainnya sepanjang pemukiman penduduk di salah satu kota terpadat di dunia. Warga kita pun harus sering diedukasi,” tuturnya.

Untuk tahap awal Lorong Wisata sendiri hingga saat ini masih dibenahi hingga standarnya terpenuhi. Rencananya, sebanyak 41 lorong akan diluncurkan pada tanggal 17 Agustus mendatang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *