MAKASSAR,TERASNews.id – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mengajak para delegasi dan peserta Makassar Investment Forum (MIF) untuk berinvestasi di Kota Daeng. Dengan posisi strategis dan kedekatan dengan Ibu Kota Nusantara, daya jual Kota Anging Mammiri semakin menarik perhatian investor.
“Makassar sangat dekat dengan IKN. Jarak dengan Nusantara juga hanya 45 menit. Jadi Makassar seperti rumah kedua untuk Nusantara,” ujar Danny Pomanto, sapaan akrabnya, di sela-sela memberikan sambutan di MIF yang digelar di Hotel The Rinra.
Selain itu, Makassar memiliki pertumbuhan ekonomi yang signifikan sebesar 5 persen dengan inflasi 1,7 persen. Dengan pertumbuhan yang sehat ini, Makassar menduduki City Index pada posisi 157 di dunia, Smart City Index peringkat 115 di dunia, dan Happiness Index peringkat 250 di dunia dari 10 ribu kota di dunia.
Makassar juga berkomitmen menjadi kota rendah karbon dengan urban farming, jalur wisata atau Tourism Alley, konversi energi sampah, dan penggunaan panel surya di sekolah-sekolah serta tempat umum. “Oleh karena itu, Makassar merupakan kota terbaik untuk investor,” tegas Danny.
MIF sendiri merupakan inisiatif dari Pemkot Makassar dan merupakan bagian dari F8. Forum ini melibatkan berbagai kota di Sulawesi Selatan dan investor luar negeri, serta para konsulat jenderal yang menghadirkan banyak delegasi negara. Melalui seminar ini juga dilaksanakan one-on-one business match dan promosi investasi.
Danny menjelaskan bahwa forum ini mendukung keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, pembangunan kesinambungan, percepatan teknologi, dan pembangunan manusia. Dia berharap para investor asing tertarik dengan daya tarik Makassar.
Wali kota dua periode ini juga menyampaikan pesan kepada para peserta dan tamu utusan untuk menikmati berbagai sajian kuliner dan festival yang ada di Makassar. “Silakan nikmati Makassar dengan ikon Kota Makan Enak, Kota Festival Tepian Air,” pesannya.
Diketahui, ada 13 negara yang ikut serta dalam MIF ini, di antaranya Perancis, Malaysia, Italia, Singapura, Polandia, Belanda, Jepang, Filipina, Inggris, Amerika Serikat, UEA, dan Indonesia.
Komentar