oleh

Wali Kota Makassar dan Kapolrestabes Resmikan Tugu Ikan Knalpot Brong di Jl AP Pettarani

MAKASSAR, TERASNews.id –  Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan Kapolrestabes Makassar Kombespol Mokhamad Ngajib meresmikan Tugu Ikan Knalpot Brong di Jl AP Pettarani, Fly Over, pada Rabu, 31 Juli 2024. Peresmian ini menjadi simbol inovatif dalam penanganan masalah knalpot brong yang selama ini menjadi masalah di kota tersebut.

Danny Pomanto, sapaan akrab Ramdhan Pomanto, memuji inisiatif Kapolrestabes Ngajib yang dinilainya sangat luar biasa. Menurutnya, pesan ajakan dan larangan tidak selalu harus disampaikan dengan narasi yang panjang. Inisiatif ini, yang mengubah barang-barang bekas menjadi seni yang menarik perhatian, dianggap sebagai metode yang lebih efektif dalam menyampaikan pesan.

“Kreativitas Kapolrestabes dalam memanfaatkan barang yang biasanya dianggap sampah menjadi sesuatu yang bernilai sangat mengesankan. Tugu ini tidak hanya memberikan makna seni tetapi juga mendukung semangat Kota Rendah Karbon,” ujar Danny Pomanto dalam sambutannya.

Tugu berbentuk ikan ini juga memiliki makna simbolis, mencerminkan dukungan terhadap kota dengan predikat ‘Kota Makan Enak’ serta mendukung inisiatif kota rendah karbon. Danny berharap bahwa tugu ini akan menjadi warisan yang mengajak masyarakat untuk lebih tertib dalam berlalu lintas serta berkontribusi pada amal jariyah.

Kapolrestabes Makassar Kombespol Mokhamad Ngajib menjelaskan bahwa knalpot yang tidak sesuai spesifikasi merupakan pelanggaran yang signifikan, baik di Makassar maupun di seluruh Indonesia.

“Tugu ini menjadi bagian dari upaya kita untuk menertibkan lalu lintas dan mengatasi masalah knalpot brong yang sering digunakan dalam balapan liar,” kata Ngajib.

Dia juga mengungkapkan kebanggaan terhadap Danny Pomanto atas dukungan dan kerjasamanya dengan Polrestabes Makassar.

“Kami sangat bangga memiliki wali kota yang tidak hanya mendukung tetapi juga aktif terlibat dalam upaya penertiban ini. Inovasi seperti ini menunjukkan kepemimpinan yang cerdas dan berkomitmen pada kesejahteraan masyarakat,” tambah Ngajib.

Sementara itu, sekitar 5.000 unit knalpot yang disita selama ini tidak dimusnahkan, melainkan dikreasikan menjadi bagian dari tugu, menjadikannya simbol perubahan positif.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *