MAKASSAR, Terasnews.id – Kemenangan kotak kosong di kontestasi Pemilihan Walikota (Pilwali) Makassar pada 2018 silam masih melekat hebat dibenak Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. Sepenggal kisah kemenangan dari surat suara tanpa gambar calon itu disampaikan di Musyarwarah Daerah (Musra) II Indonesia di Celebes Convention Center, Sabtu (12/11).
Danny panggilan akrab Wali Kota Makassar menyampaikan, kemenangan kotak kosong di pesta demokrasi lima tahunan pada 2018 lalu menunjukkan bahwa suara rakat kini benar-benar tidak boleh digadaikan. Rakyat menginginkan sosok pemimpin sesuai harapannya.
“Di Makassar ada kisah kotak kosong. Fenomena ini (kotak kosong) jelas menunjukkan bagaimana masyarakat memilih pemimpin sesuai dengan keinginan dan harapannya. Suara rakyat di Kota Makassar ini sudah tidak diragukan. Mereka akan memilih pemimpinnya berdasarkan kriterianya sesuai standarnya,” tegasnya.
Danny yang juga merupakan Ketua Dewan Pengarah Musra Sulsel sekaligus sebagai Ketua Dewan Pembina Projo Sulsel menuturkan, kegiatan Musra II menjadi wadah bagi rakyat Sulsel menentukan pilihannya memilih pemimpin bangsa.
“Inilah saatnya kita semua menentukan pilihan untuk lima tahun ke depan. Bagaimana karakter pemimpin yang rakyat inginkan dan apa saja harapannya untuk bangsa Indonesia. Kemukakan saja apa curhatannya di sini. Musra ini acaranya rakyat,” terangnya.
Pelaksanaan Musra II Indonesia ini turut dihadiri seluruh pengurus RT-RW se-Kota Makassar serta menghadirkan Ketua Panitia Nasional Musra Panel Barus dan Dewan Pengarah Musra Nasional Handoko.
Tidak itu saja, kegiatan ini juga menghadirkan tiga panelis di antaranya Adi Suryadi Culla, Chaerul Amir dan Achmar Nur Harun Ar Rasyid untuk membahas topik pada agenda kebangsaan dan program prioritas harapan rakyat, karakteristik kepemimpinan harapan rakyat dan nama-nama capres dan cawapres harapan rakyat.
Pembahasan sosok pemimpin ideal versi masyarakat oleh panelis untuk membuka pikiran warga tentang keadaan Indonesia saat ini di tengah gejolak dan fenomena yang ada.
Komentar