oleh

Sosiologi dan Kesejahteraan Masyarakat Jadi Kunci Kesuksesan Pembangunan Kota Makassar

MAKASSAR, Terasnews.id – Cara sukses membangun Kota Makassar yang menarik perhatian dunia terungkap di Seminar Nasional Ikatan Sosiologi Indonesia yang berlangsung di Hotel Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada Sabtu (26/08/2023).

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto membagikan salah satu rahasia keberhasilannya dalam membangun Kota Makassar dengan ilmu sosiologi selalu menjadi bagian integral dari perencanaan dan pelaksanaannya.

Danny panggilan akrab Wali Kota Makassar yang sebelumnya adalah seorang dosen arsitektur di Universitas Hasanuddin Makassar, menjelaskan bila ilmu sosiologi memiliki hubungan erat dengan disiplin ilmu rekayasa (engineering).

Bagi Danny, ruang fisik dan sosial sangat terkait, ruang membentuk perilaku, dan perilaku mempengaruhi ruang.

Ia mengungkapkan selama awal masa jabatannya sebagai Wali Kota Makassar, fokus utamanya adalah penataan lorong.

Alasannya, lorong-lorong di kota memiliki peran penting, karena banyak warga yang tinggal di sekitar lorong tersebut.

“Apalagi saya juga berasal dari lingkungan lorong di Makassar, merasa lorong-lorong ini harus diperhatikan dengan serius,” katanya.

Berbagai program pembangunan difokuskan pada peningkatan lorong, seperti Lorong Garden yang kemudian berkembang menjadi Lorong Wisata.

Program-program ini melibatkan partisipasi aktif warga, dan dari situ tercipta interaksi ruang-ruang yang positif yang pada gilirannya mendorong kohesifitas sosial yang kuat.

Danny juga menekankan pentingnya integrasi aspek sosial dalam konsep Smart City yang sedang berkembang di banyak kota. Baginya, Makassar harus menjadi “Sombere and Smart City,” di mana teknologi canggih dipadukan dengan nilai-nilai sosial yang dianut oleh warga.

“Smart City hanya berkaitan dengan teknologi dan infrastruktur cerdas, sementara yang utama adalah bagaimana manusianya berinteraksi dengan konsep Smart City ini,” ujarnya.

Oleh karena itu, diperlukan sentuhan hati dalam pengembangan Smart City ini, atau dengan kata lain, high tech with heart touch.

Karena pendekatannya yang unik ini, Danny mengaku sering diundang ke berbagai negara untuk berbicara tentang konsep Sombere and Smart City.

Dia juga berbagi pengalaman berdiskusi dengan Ratu Belgia Mathilda tentang masalah sosial dan kesehatan mental, dan ini adalah sesuatu yang telah berhasil diciptakan di Kota Makassar.

“Permasalahan sosial dapat berdampak pada kesehatan mental, dan kohesifitas sosial dengan nilai-nilai solidaritas dan kesetiakawanan adalah kunci dalam menjawab tantangan tersebut,” ungkapnya.

Seminar yang dihadiri oleh para sosiolog dari berbagai perguruan tinggi ini juga menampilkan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Yahya, sebagai pembicara utama.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *