MAKASSAR, Terasnews.id – Ada sebanyak 55 lukisan karya Armin Mustari Toputiri dipamerkan di Hotel Claro Makassar. Pameran tunggal lukisan mengambil tema ‘Zoon Politicon’ semuanya menampilkan karya politisi senior dari Partai Golkar Sulsel.
Menurut mantan anggota DPRD Sulsel itu, sebenarnya ada 124 hasil karya lukisannya yang semua bertemakan politik. Namun saja hanya 55 hasil karya ditampilkan sesuai angka usianya yakni 55 Tahun.
“Ini pameran tunggal saya yang mengambil tema politik. Sebenarnya saya sudah menghasilkan 124 karya lukisan. Tapi, hanya 55 karya dipamerkan. Kenapa? Karena 55 itu sesuai angka usia saya,” ujar Armin Mustari usai membuka pameran, Sabtu (12/03/2022).
Secara terbuka Armin mengakui tidak mempunyai dasar melukis. Karya lukisannya pun lahir setelah dijebak oleh seniman Mike Turusy. Berawal dari diajak melukis, lama-kelamaan mulai menggemari dan membuat lukisan. Dan bahkan dirinya sempat ikut dalam Live Painting di Kota Bunga Malino pada Oktober 2020 silam.
“Dari situ mulai merasakan sensasi melukis di atas kanvas. Lukisan ini bentuk metafor. Jadi tidak ada yang lain lagi. Dan beda kalau di Pulau Jawa, di sana (lukisan) Punakawan. Pilihan tema tidak menjadi pilihan banyak pelukis sehingga saya ambil jalur ini. Biasanya pelukis di Sulsel ambil Kapal Pinisi, Rumah Toraja. Saya ambil ini beda dengan yang lain,” sambungnya.
Adapun alasan kuat digelarnya pameran tunggal ini, kata Armin, ingin menuntaskan wasiat almarhum Mike Turusy membuat pameran. Yang rencananya dibuat 24 Oktober 2021 tapi terkendala pandemi.
Sementara Kurator Kuss Indarto mengaku jarang melihat seorang politisi bisa berkecimpung di dunia seni lukis. Bagi dia, sosok Armin sudah mampu menuangkan gagaran atau pikirannya melalui karyanya.
Adapun gagasan yang disampaikan Armin melalui lukisan menurut Kuus itu diperolehnya saat menjadi Anggota DPRD Sulsel dulu. Dari pembahasan di ruang sidang hingga hasil diskusi mendorong Armin menuangkannya ke dalam lukisan.
“Dari 126 karya dibuat pak Armin, saya memilih menjadi 55, kebetulan itu sesuai usai beliau. Paling tidak karya ini sesuai tema yang saya dipilah yakni Zoon Politicon, binatang politik. Itu yang saya fokuskan,” beber Kuss.
Karya pertama Armin disebut dipamerkan menggambarkan pemandangan serta villa pribadinya. Selebihnya, sesuai tema murni politik isinya gagasan, metafor.
Menariknya, lukisan metafor itu menampilkan dunia binatang. Di mana bentuk perlambangan, analogi metafor pas untuk seorang sosok Armin.
“Ada tikus, ada kambing, itu kan bisa kita asosiasi ya. Tikus seperti pada ikon lukisannya, berjas berwajah tikus, kita tahu simbol tikus adalah koruptor, itu bisa kita lihat. Seperti pada saat pembukaan replika tikus dipukul lalu dibuang ke tempat sampah,” tukasnya. (*/CND)
Komentar
1 komentar