oleh

Dari Kerjasama RISE dan Makassar Recover Dibahas Wali Kota Makassar pada Kunker Australia

MAKASSAR, Terasnews.id – Kunjungan kerja yang dilakukan oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Australia begitu padat. Danny panggilan akrabnya menghadiri beberapa agenda pertemuan. Dimulai dengan Australia Indonesia Center (AIC) dan Monash Art Design and Architecture (MADA) Monash University, Kamis (07/07).

Di sana, orang nomor satu di Kota Makassar saat bertemu Chief Executive Senior The Australia-Indonesia Center, Dr Eugene Sebastian dengan Tim AIC membahas lingkup kerja yang sedang dilaksanakan AIC di Makassar yang ternyata memiliki banyak kesamaan dengan visi misi pemerintahan Danny-Fatma.

Tidak itu saja, kunjungan Danny juga diisi dengan memberikan kuliah umum kepada mahasiswa program S2 dan S3 Monash University di Melbourne.

Pertemuan ke dua dilakukan bersama Tim Program RISE yang dimotori oleh Monash University. Saat itu membahas kelanjutan program Revitalisasi Pemukiman Kumuh dan Lingkungannya atau Revitalising Invormal Settlements and their Environments (RISE) yang peletakan batu pertamanya pada bulan Agustus nanti.

Pertemuan dengan RISE ini merupakan salah satu agenda penting bagi Wali Kota Makassar Makassar dalam momen kunjungan kerja di Australia, 5-13 Juli 2022.

Karena dalam pertemuan ini membahas seputar persiapan groundbreaking program RISE di Makassar. Terlebih Makassar merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang menjalankan program RISE.

“RISE sangat berhasil untuk menjadi sorotan Australia, dan RISE itu hanya ada di Makassar,” beber Danny.

Pengentasan kawasan kumuh melalui program RISE sudah berjalan sejak 2017 lalu. Ini merupakan salah satu upaya pemerintah kota menuju 0% kawasan kumuh.

“Tahun ini kita akan kembangkan dengan enam titik lainnya dengan pembiayaan dari Australia,” sambungnya.

Leader Penelitian Intervensi Infrastruktur Hijau Program RISE Monash University, Prof Diego mengaku terkesan dengan visi yang dibuat Wali Kota Makassar dengan beberapa program strategis yang diusung.

Kata dia, walaupun efek pandemi sangat terasa di seluruh dunia, namun di Makassar terlihat sesuatu yang berbeda yang tidak ditemukan di kota-kota lain yang pernah dikerjasamakan.

“Pendekatan yang dilakukan oleh Wali Kota Makassar yaitu Pak Danny dan stakeholders lain di program RISE sangat efektif dalam mencapai target yang diinginkan,” ujarnya.

Kepala Laboratorium Permukiman Informal, Monash Art Design and Architecture (MADA) Monash University juga menambahkan saran untuk mengembangkan program yang baik dan tentunya melakukan koordinasi yang baik dengan semua pihak.

“Tidak hanya antar perangkat daerah akan tetapi juga dengan pemerintah provinsi dan pusat. Kami percaya Pak Danny punya kemampuan tersebut,” ungkapnya.

Usai bertemu Tim RISE, Danny melanjutkan lawatannya dengan menyampaikan kuliah umum di hadapan mahasiswa program magister dan doktoral Monash University. Di sana, ia berbagi ilmu dan strategi selama memimpin Makassar. Salah satunya, inovasi yang diinisiasi Danny secara langsung yakni “Makassar Recover” yang dinilai bekerja dan berhasil melewati masa kritis apalagi di saat pandemi dengan tiga fokus utama yaitu, imunitas kesehatan, adaptasi sosial, dan
pemulihan ekonomi.

Selain membahas konsep Makassar Recover, Danny juga membahas Lorong Wisata, dan beberapa program yang telah diinisiasinya dari periode pertama jabatannya. Ia juga berbicara tentang kedekatan Makassar dan suku Aborigin Australia yang sejak ratusan tahun lalu telah menjalin kerja sama dalam hal Perikanan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *